Seputar Beasiswa

Tuesday, July 18, 2017

Contoh proposal BU ( beasiswa unggulan)

Nama saya Fransiskus Satria Pardomuan.......................................
1. Tujuan memilih jurusan Ilmu Kelautan
Adapun tujuan saya memilih jurusan Ilmu Kelautan adalah karena yang pertama, belum banyak perguruan tinggi negeri di Indonesia yang membuka jurusan tersebut, sehingga lulusan dari jurusan tersebut pasti banyak peluang pekerjaan.
Yang kedua, negara Indonesia sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan atau laut sehingga diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keahlian di bidang kelautan.
Ketiga, lautan di Indonesia merupakan kekayaan alam yang sangat luar biasa, bukan hanya berbagai jenis ikan tetapi juga terumbu karang serta minyak bumi yang terkandung di dalamnya. Untuk itu perlu di eksplorasi dan di budidayakan juga di lestarikan.......................................................

2.    Harapan yang ingin dicapai
Dengan mempelajari Ilmu Kelautan, saya ingin memperoleh berbagai ilmu dan pengetahuan yang dapat menjadi bekal saya sebagai salah satu sumber daya manusia yang berkualitas................................................................

3.    Untuk itu sebagai bagian dari rencana saya ke depan, maka pada akhir tahun kuliah nanti saya berencana akan menulis skripsi dengan judul.....................................

4.    Aktivitas di luar perkuliahan
Saya mengikuti dan bergabung dalam organisasi di kampus. Pertama saya bergabung dalam organisasi Resimen Mahasiswa, Universtas Jenderal Soedirman dan saya mengikuti organisasi PMK dan HIMA kelautan...................................
Berikut ini adalah daftar SKS 8 semester yang akan saya tempuh,
Tabel 10. Sebaran mata kuliah pada Program Studi Ilmu Kelautan (PS
IKL)
Semester 1 :
No.
Kode
Mata Kuliah
SKS
Prasyarat
1
UNO111
Bhs Inggeris
2
 
2
IKU112
Biologi Dasar
3
 
3
IKU113
Dasar2
Manajemen
2
 
4
IKU114
Fisika Dasar
3
 
5
IKU115
Kimia Anorganik
3
 
6
IKU116
Matematika Dasar
3
 
7
IKU117
Pengantar Ilmu Ekonomi
2
 
8
IKU118
Pengantar Ilmu Perikanan
2
 
 
 
Jumlah :
20
 

Monday, June 26, 2017

Proposal Pengajuan Beasiswa Unggulan Strata 1 Dalam Negeri Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan RI 2017

Proposal Pengajuan Beasiswa Unggulan Strata 1 Dalam Negeri Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan RI 2017

A. PENDAHULUAN  IFRS atau Internasional Financial Reporting Standartd merupakan standar, interpretasi dan kerangka kerja dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan berstandar universal. IFRS saat ini menjadi topik hangat di kalangan orang ekonomi, khususnya para akuntan. IAI atau Ikatan Akuntan Indonesia telah menargetkan keputusan bawasannya ditahun 2012 Indonesia telah mengadopsi IFRS secara penuh akan tetapi kenyataannya sistem ini masih belum bisa di aplikasikan atau hanya fifty-fifty tidak sesuai harapan, padahal Indonesia sudah mengacu pada IFRS sejak tahun 1994. Di Indonesia sebenarnya sebagian perusahaan telah mengadopsi sistem ini, pengadopsian ini seharusnya difollow up dengan pemberlakuan standar pengauditan internasional  dan standar  pelaporan keuangan apabila tidak, perusahaan tidak akan mendapatkan pengakuan tinggi, apabila standar yang digunakan untuk pengauditan masih standar lokal. Indonesia pada umumnya memang mempunyai standar akuntansi sendiri. Prinsip atau standar yang secara umum dipakai di Indonesia dikenal dengan naman PSAK atau kepanjangan dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. IAI adalah organisasi profesi akuntan  penyusun PSAK di Indonesia. Sejak tahun 1994 IAI memutuskan untuk melakukan harmonisasi standar PSAK dengan IFRS selanjutnya harmonisasi tersebut diubah menjadi adopsi dan harapannya adopsi tersebut dapat ditujukan dalam bentuk konvergensi terhadap Internasional Financial Reporting Standartds. Program dan cara tersebut diharapkan dapat memicu pemberlakuan IFRS secara penuh pada umumnya. Meskipun program ini belum bisa diterima oleh segala lapisan ekonomi di indonesia, sesungguhnya penerapan IFRS secara penuh akan berdampak positif. Dengan menggunakan standar pelaporan internasional ini para stakeholder akan lebih mudah mengambil keputusan. Berikut dampak positif bagi stakeholder ketika memilih perusahaan untuk menanam investasi contohnya: 1. Laporan perusahaan akan semakin jelas dipahami karena mengungkapkan detail laporan informasi secara jelas dan transparan. 

2. Transparansi tingkat akuntabilitas dan kepercayaan kepada manajemen akan meningkat.  Dampak penerapan IFRS bisa beragam itu bergantung pada jenis transaksi yang dijalankan atau jenis industri yang diambil dan juga elemen laporan keuangan yang dimiliki beserta kebijakan akuntansinya. Perubahan besar meliputi perubahan sistem operasi atau hanya perubahan prosedur akuntansi terutama perusahaan perbankan akan mengalami perubahan yang cukup signifikan. Meski demikian kita tidak boleh menutup mata akan dampak positif yang mungkin terjadi, bahwa IFRS dapat memajukan perekonomian global di Indonesia sehingga mampu bersaing dengan dunia luar. B. TUJUAN  Tujuan IFRS adalah memastikan bahwa laporan keuangan dan laporan keuangan perusahaan untuk periode-periode yang dimaksud dalam laporan keuangan tahunan mengandung informasi sebagai berikut : 1. Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.  2. Transparansi laporan keuangan.  3. Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang mengadopsi IFRS. C. RENCANA STUDI  Perkuliahan dalam program studi akuntansi kelas internasional Universitas Negeri Jenderal Soedirman dimulai sejak tanggal 29 Agustus 2016 selama kurun waktu 48 bulan atau 8 semester dengan kredit SKS adalah 144 SKS dengan beban SKS di semester pertama dan kedua di paketkan oleh pihak fakultas yaitu 22 SKS. Mata kuliah yang diambil pada semester pertama meliputi Introduction To Accounting I, Introduction To Microeconomics ,Introduction To Business,Introduction To Management,Mathematics For Economic ,Indonesian Language, Religion Of Islam,Civics,Unsoed Behaviour kredit sks masing-masing terbagi dari 2-3 sks per mata kuliah selanjutnya pada semester 2 masih sama 22 sks dengan mata kuliah berbeda meliputi financial management ,taxation 1,introduction to accounting ii,introduction to macroeconomics ,english,marketing management ,introduction to business law ,statistic for economics i. Pada semester iii sampai semester 6 beban sks bergantung pada nilai index prestasi apabila diatas 3,00 di rencanakan penulis dapat mengambil penuh 24 sks dan semester 7 mulai merencanakan project papper dan penyusunan skripsi  berkaca pada semester 1 ip penulis
3,45 diimbangi mengikuti kegiatan organisasi dan tetap konsisten pada bidang akademik penulis berharap rencana inidapat berjalan dengan lancar baik dari segi materiil atau financial hingga dapat melaksanakan masa studi dengan tepat waktu  D. RENCANA SKRIPSI  Rancangan tugas akhir berjudul penyetaraan kemampuan financial masyarakat dalam segala aspek tujuannya adalah bagaimana cara mengatur uang negara agar dapat terbagi rata sebagai penunjang kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan keluarga miskin pada khususnya sebagai akuntan hendaknya saya bisa mengatur cash flow dan cash out yang balance sebagai pemerataan kesejahteraan bangsa  E  ESTIMASI BIAYA PENDIDIKAN  1. Rincian biaya operasional  No  Rincian  Total  1 Semester 1   Biaya buku rp. 350000x8 2800000 2 Biaya operasional perkuliahan selama 8 semester 300000x8 2400000  Biaya pembuatan skripsi dan tugas akhir  10000000  Total biaya operasional = 


2. Rincian biaya pendidikan  No  Rincian  Total  1 Semester 1  Biaya pendaftaran  Biaya ukt (uang kuliah tunggal )
 330000 9225000  Semester 2 Biaya ukt (uang kuliah tunggal )
 9225000  Semester 3 Biaya ukt (uang kuliah tunggal )
 9225000  Semester 4 Biaya ukt (uang kuliah tunggal )
 9225000  Semester 5 Biaya ukt (uang kuliah tunggal )
 9225000
 Semester 6 Biaya ukt (uang kuliah tunggal)

9225000
 Semester 7 Biaya ukt (uang kuliah tunggal )

9225000
 Semester 8  Biaya ukt (uang kuliah tunggal )

9225000

F .PENUTUP  Demikian proposal pengajuan ini saya sampaikan dengan penuh harapan dapat menjadi pertimbangan sebagai penerima beasiswa .atas perhatian dan kebijaksanaannya saya ucapkan terimakasi 




Purwokerto ,12 april 2017


Rysdea revayana

Aku Generasi Unggul Kebanggaan Indonesia

                                              Aku Generasi Unggul Kebanggaan Indonesia
 Esai ini saya tulis dengan tujuan untuk memenuhi persyaratan program Beasiswa Unggulan Masyarakat Berprestasi 2017. Saya awali esai ini dengan perkenalan diri saya. Nama saya Nia Titaning Gami Kusuma. Saya lahir di Banyumas, 11 Juli 1998. Saya adalah anak terakhir dari 3 bersaudara. Saya memiliki 2 kakak laki-laki yang sedang menajalani kuliah seperti saya. Saya tinggal bersama kedua orang tua saya di Desa Karangdadap, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas. Ayah saya  adalah seorang  pensiunan, dan ibu saya bekerja sebagai Guru Sekolah Dasar. 
 Kemudian, saya akan memaparkan riwayat pendidikan saya. Saya bersekolah di SDN 1 Karangdadap. Saya lulus dari SDN 1 Karangdadap dengan hasil ujian nasional 28,00. Saya mendapat nilai ujian nasional tertinggi di sekolah saya. Kemudian saya melanjutkan sekolah saya di SMP N 1 Sokaraja, dan SMA N 1 Purwokerto. Kini, saya sedang menjalankan studi di Jurusan Akuntansi Internasional Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jenderal Soedirman. Alasan saya memilih jurusan Akuntansi Internasional adalah yang pertama karena saya mempunyai cita-cita untuk menjadi wanita karier yang kemudian memiliki usaha sendiri. Hal ini tentunya sangat memerlukan ilmu-ilmu akuntansi untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan, dan tentunya sangat diperlukan pula untuk memantau perkembangan perusahaan pada nantinya. Kemudian saya juga memilih program Internasional karena saya ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris saya dan saya ingin mencapai cita-cita saya untuk menuntut ilmu di luar negeri, contohnya seperti mengikuti program student exchange dan/atau  double degree. Saya menginginkan hal tersebut karena saya ingin mencari pengalaman dan teman yang tidak hanya dari Indonesia saja, tetapi juga dari berbagai negara, serta saya ingin mempelajari seperti apa yang mereka pelajari. Dengan demikian, saya dapat membandingkan dan menilai metode belajar manakah yang lebih efektif dan efisien, apakah metode belajar yang digunakan di Indonesia, ataukah metode balajar yang digunakan di negara lain. 
Dengan hal tersebut, maka kita dapat memperbaiki metode belajar kita, dan dapat meningkatkan kualitas generasi muda untuk Indonesia, khususnya dalam bidang pendidikan. Karena dengan tingkat pendidikan yang baik, maka kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Seperti contohnya, dengan dasar pendidikan yang baik dan tentunya didorong dengan karakter serta softkill yang baik pula, kita dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri. Jadi diharapkan masyarakat Indonesia di masa depan tidak hanya mencari
pekerjaan, namun juga dapat memberi pekerjaan. Kemudian harapan lainnya adalah kita sebagai masyarakat Indonesia asli dapat mengambil alih perusahaan-perusahaan di Indonesia yang masih dikuasai oleh asing, serta diharapkan pula di masa yang akan datang kita sebagai tuan rumah dapat mengelola sendiri kekayaan alam yang ada di Indonesia ini. Dengan demikian, maka Indonesia akan dapat berkembang lebih pesat dan tentunya kesejahteraan masyarakatnya pun akan meningkat, bahkan bisa melampaui negara-negara maju lainnya.
 Hal-hal yang telah saya sebutkan tadi memiliki inti bahwa masa depan Bangsa Indonesia sangatlah ditentukan oleh para generasi muda Bangsa ini. Kaum Muda Indonesia adalah masa depan Bangsa ini. Karena itu, setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus pelajar, mahasiswa ataupun yang sudah menyelesaikan studinya merupakan factorfaktor penting yang sangat diandalkan oleh Bangsa Indonesia dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan juga untuk mempertahankan kedaulatan Bangsa.
Dalam upaya mewujudkan cita-cita dan mempertahankan kedaultan bangsa ini tentu akan menghadapi banyak permasalahan, hambatan, rintangan dan bahkan ancaman yang harus dihadapi. Masalah-masalah yang harus dihadapi itu beraneka ragam. Banyak masalah yang timbul sebagai warisan masa lalu, masalah yang timbul sekarang maupun masalah yang timbul di masa depan negara kita. Dengan masalah-masalah yang sudah ada maupun yang akan datang, penting bagi rakyat Indonesia, terutama kaum pemuda dan mahasiswa untuk membiasakan diri dalam meningkatkan dan memperbaiki produktifitas kita sebagai generasi muda Bangsa Indonesia.  Generasi muda adalah generasi harapan bangsa. Pernyataan ini akan sangat membanggakan bagi masyarakat Indonesia apabila dapat menjadi kenyataan. Akan tetapi, faktanya membuktikan bahwa generasi muda di Indonesia saat ini cenderung mengkhawatirkan perilakunya bagi kelanjutan masa depan bangsa ini. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kasus yang terjadi pada generasi muda antara lain kasus narkoba, kejahatan, pergaulan bebas dan lain sebagainya. Peranan pemuda dan mahasiswa tentunya masih sangat diperlukan untuk regenerasi dalam mewujudkan dan melanjutkan cita-cita bangsa ini yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan terdahulu.
 Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda Bangsa Indonesia harus berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan derajat bangsa kita. Kita harus dapat meyakinkan bangsa Indonesia, bahwa generasi muda Bangsa Indonesia ini adalah generasi unggul yang dapat dibanggakan. Karena masa depan negara Indonesia ada di tangan kita.
Kemudian, saya akan memaparkan kontribusi saya sebagai generasi unggul bagi bangsa Indonesia, yaitu sejak duduk di bangku Sekolah Dasar, saya sering mengikuti berbagai lomba di bidang akademik dan non-akademik. Seperti contohnya, saya mengikuti Lomba Cerdas Cermat, lomba Matematika, Dokter Kecil dan juga saya mengikuti olimpiade Tenis Lapangan tingkat nasional. Salain itu, di SMP saya juga aktif dalam mengikuti olimpiade matematika dan masih melanjutkan passion saya di cabang olahraga tenis lapangan di tingkat Nasional. Saat itu, saya pernah menduduki peringkat 5 terbaik di Indonesia dalam cabang olahraga Tenis Lapangan. Kemudian, di SMA saya turut aktif dalam berorganisasi, antara lain saya mengikuti organisasi Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan Palang Merah Remaja (PMR). Dengan demikian,secara otomatis saya juga berperan aktif dalam kepanitiaan di setiap acara yang ada di SMA dan saya pernah menjadi Ketua Panitia Bakti Sosial yang diadakan oleh sekolah saya. Selain itu, saya juga tetap melanjutkan prestasi tenis lapangan saya di tingkat Nasional. Kemudian, di kehidupan kampus yang sedang saya jalani sekarang, saya turut aktif pula dalam berorganisasi dan kepanitiaan. Saya mengikuti organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Akuntansi (HMJA) dan berbagai kepanitiaan seperti pada acara Forum Akuntansi Akhir Semester (FAAS) 2016, Pemilihan Raya ketua HMJA 2017, Bakti Sosial 2017 dan FAAS tahun 2017, Obrolan Seputar Sosial, HMJA Bersinergi,dan masih banyak lagi.
Dengan mengikuti berbagai kepanitiaan tersebut, secara otomatis saya telah berkontribusi untuk meningkatkan kualitas generasi muda bangsa Indonesia dan juga turut berkontribusi kepada masyarakat Indonesia. Seperti contohnya, dengan saya mengikuti kepanitiaan bakti sosial, maka saya membantu warga desa yang kurang beruntung dalam segi ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Karena, dalam kegiatan bakti sosial terdapat berbagai rangkaian acara seperti pasar murah dan sembako gratis yang bertujuan untuk membantu warga desa yang kurang mampu dalam segi ekonomi, pengobatan gratis sebagai wujud kepedulian kami terhadap sesama dalam bidang kesehatan, mengajar bersama yang bertujuan untuk membagi ilmu kepada adik-adik kita di desa, serta penyuluhan yang bertujuan untuk berbagi ilmu dan informasi kepada warga desa. Hal ini diharapkan dapat berdampak positif bagi warga desa tersebut. 
Selain itu, contoh lainya adalah saat saya mengikuti kegiatan  HMJA Bersinergi. Dalam kegiatan tersebut, kami berinteraksi secara langsung kepada warga desa. Program Kerja yang ini khususnya di tahun 2017 berbentuk penyuluhan tentang pentingnya informasi akuntansi bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang dimiliki oleh sebagian warga desa tersebut.
Segmentasi kami adalah warga desa yang memiliki usaha kecil. Kegiatan ini bertujuan untuk membuka pikiran warga yang mempunyai Usaha Kecil agar menyadari pentingnya informasi akuntansi bagi sebuah perusahaan. 
Bentuk kegiatannya sendiri adalah kami mengajarkan bagaimana cara membuat laporan keuangan secara sederhana kepada warga desa yang memiliki Usaha Kecil Menengah (UKM). Hal ini bertujuan agar mereka dapat mengetahui kondisi keuangan UKM mereka masing- masing, apakah mengalami keuntungan atau kerugian. 
Dengan demikian, maka mereka akan lebih mudah untuk mengontrol kondisi keuangan perusahaan mereka, dan mereka dapat menentukan langkah apa yang harus mereka ambil untuk dapat meningkatkan kondisi keuangan di perusahaan mereka. Kegiatan ini akan berjalan terus-menerus hingga kami mencapai tujuan kami, yakni untuk membuka pikiran bagi pemilik UKM tentang pentingnya informasi akuntansi bagi perusahaanya, serta mereka dapat menerapkan tentang apa yang telah kami ajarkan kepada mereka guna untuk dapat meningkatkan kondisi perusahaan kecil mereka yang pada akhirnya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar, khususnya masyarakat desa tersebut.
 Berikut adalah sedikit uraian tentang Generasi Unggul Kebanggaan Indonesia dan peranan saya sebagai generasi muda. Mari tingkatkan semangat kita untuk menjunjung tinggi harkat dan martabat negara kita tercinta, karena masa depan negara Indonesia ada di tangan kita.

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA INDONESIA

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA INDONESIA 

“Indonesia tanah air beta” selalu terngiang sebaris bait salah satu lagu nasional bangsa ini, sebagai seorang mahasiswi selalu tersirat pemikiran kalau saya sudah lulus, saya ingin ikut andil dalam pembangunan dan kemajuan bangsa ini. Tidak jarang saya sering berpikir, hal apa yang akan saya berikan? Hal apa yang akan saya sumbangkan? Ide apa yang bisa saya kembangkan? Selalu saja begitu sejak saya semester satu. Hingga akhirnya, saya mencoba mengasah kemampuan dengan ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan. Dari hal tersebut saya tahu betapa sangat luas dan complicated ketika ingin menjadi seorang agent of change demi sebuah perubahan dan kemajuan negeri. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya memang kita mengemban bersama suatu hal yang telah diamanahkan sejak zaman reformasi. Berkaca dari hal tersebut, saya mecoba menjalankan dengan sepenuh hati meskipun dari hal yang kecil dalam diri saya sendiri dan saya mencoba menerapkannya di lingkungan terdekat saya yaitu di kos, seperti teman, sahabat juga anak kecil bimbingan saya di suatu desa sekitar universits saya. Contohnya, tidak mencontek dan melakukan segala hal secara tepat waktu. Harapannya, hal tersebut akan membangun kembali jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, karena dewasa ini isu terkikisnya moral dan jati diri bangsa sangat viral dan cukup menjadi perhatian. Mengingat hal tersebut, saya mulai berpikir inilah kesempatan saya menjadi agent of change, tidak peduli dari dalam diri sendiri atau bersama orang lain yang ada dipikiran saya adalah kita (bangsa Indonesia ) tidak bisa selalu begini kita butuh perubahan. Dari hal kecil kita berubah dalam sebuah forum diskusi disuatu sore bersama teman–teman forum saya mengutip kalimat tersebut kemudian saya memandang jauh dengan mengaplikasikan kalimat tersebut untuk bangsa ini. Betapa menariknya apabila semua orang mempunyai pikiran yang sama yaitu demi Indonesia, hanya dimulai dari langkah kecil yang menjadi suatu kebiasaan. Kalau bukan dimulai dari kita, tidak mungkin orang lain mau percaya adanya suatu perubahan sedangkan kita yang ingin perubahan tidak berani memulainya maka saya selalu percaya diri dalam melakukan berbagai hal dan mengimplementasikannya ketika saya diberi amanah baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Saya selalu melakukannya semaksimal mungkin supaya menjadi amanah serta dapat membangun kepercayaan bahwa saya berkompeten. Di era sekarang kita tidak bisa menutup mata dengan globalisasi. Banyak hal baik yang dibawa namun tak jarang juga menyusup hal-hal negatif yang membuat wajah bangsa
ini tak lagi sama seperti dulu. Kita berhak oleh perubahan tapi bila dikutip dalam perubahan yang strategis bukan maju. Dalam sekedar fashion maupun era tetapi mengalami kemunduran dari segi moral sedangkan bangsa ini terkenal beradab bukan berarti sekarang tidak beradab tetapi mungkin terlalu berbeda oleh banyaknya topeng yang dipakai oleh setiap warga negaranya. Maka dari itu, saya sebagai generasi unggulan bangsa ini sejatinya tidak menginginkan  perubahan yang bersifat mengikis melainkan perubahan yang terbentuk atas nama bangsa Indonesia yaitu perubahan dinamis diimbangi dengan penguatan moral atau doktrin rasa patriotisme dari usia dini atau sedini mungkin berpegang dari hal tersebut. Selama menjalani suatu organisasi dan kepanitiaan yang bergerak di bidang masyarakat, saya menjelaskan pemahaman mengenai patriotisme, pentingnya seseorang harus mempunyai hal tersebut serta pentingnya untuk negara. Melalui kesempatan itu, saya juga mendengar aspirasi mereka walaupun tidak banyak yang bisa saya lakukan, setidaknya mereka merasa telah bertukar pikiranan, uneg-unegnya kepada saya, dan kawan-kawan mahasiswa. Memang sejatinya seorang mahasiswa diberi suatu kemampuan yang apabila dipergunakan dan diamalkan bisa berdampak baik bagi khalayak seperti warga desa binaan fakultas saya. Mahasiswa dipercaya sebagai penerus bangsa unggulan karena kemapuannya dianggap mampu membawa bangsa ini menjadi lebih baik kedepannya. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswi mencoba menanamkan hal yang kecil dari dalam diri sendri setidaknya agar menjadi penopang aspirasi mereka orang awam yang membutuhkan keadilan. Bukankah sekarang mahasiswa selayaknya begitu? Mahasiswa unggulan dituntut aktif dalam bidang akademik maupun non akademik. Untuk mengimbanginya, kita membutuhkan skill dalam mengatur waktu dengan baik. Meski begitu, hal tersebut tidak membuat saya takut menjalani kedua hal tersebut secara bersamaan. Justru hal tersebut saya jadikan tantangan demi melatih dan menggali suatu hal yang bisa saya dapatkan sebagai ilmu dan sebagai pengalaman yang nanti akan menjembatani langkah saya kedepannya. Sesuai harapan, di awal semester, saya melewatinya dengan aman. Namun saya tidak puas disitu, untuk mencoba segala hal baru dan mencari ataupun berniat mengatasi suatu permasalah terutama dalam lingkup bidang saya. Dari hal itu saya berlatih menjadi seorang yang lebih profesional dalam mendengar, melihat, menganalisis suatu hal. Banyak hal yang saya dapatkan dibangku kuliah dan kemudian aya terapkan dalam organisasi maupun langsung saya aplikasikan di lapangan dengan berinteraksi dengan masyarakat. Berbagai hal menarik saya rasakan demi membangun moral dan jati diri demi terwujudnya generasi unggulan sebagai agent of change. Dari diri saya maupun orang lain, saya percaya bahwa ikut andilnya kita walaupun dalam hal kecil akan selalu membawa efek
yang besar baik untuk kita maupun orang lain. Sesuatu yang saya dapatkan dibangku kuliah dan di organisasi saya terapkan langsung ke dalam masyarakat. Ketika bergerak dalam bidang pengabdian, hal tersebut membuat saya terlatih karena dengan mempraktikan dan mengamalkan ilmu merupakan bagian yang paling mudah diingat. Ilmu tanpa aplikasi merupakan sebuah kesia-siaan. Sejauh ini semua yang saya lakukan selalu membawa dampak positif terlebih saya secara sadaar dan senang menjalaninya maka dengan begitu hal yang akan saya lakukan dan hal yang saya implementasikan selalu sinkron. Masuk ke tahap Indonesia, kita memang dinobatkan sebagai negara berkembang yang memiliki berbagai kelebihan bahkan tanah kita menajadi rebutan bangsa-bangsa di belahan manapun di dunia, tapi dengan hal tersebut bukannya kita sadar tetapi malah terkesan menjadi kuli dinegeri sendiri. Hal ini sangat memprihatinkan. Lalu apa yang bisa diperbuat seorang mahhasiswa ataupun mahasiswi sebagai generasi intelektual, generasi uggulan yang selayaknya memikirkan nasib kaum awam yang membutuhkan keadilan? Berawal dari hal ini, saya sadar bahwa berubah kembali seperti semula bukanlah hal yang mudah, akan tetapi saya percaya apapun yang kita usahakan akan membuahkan hasil tidak peduli akan sesuai atau tidak yang penting kita sudah menusahakan hal tesebut secara maksimal yakin dan berdoa. Tiga hal mujarab itu merupkan indikator adanya sebuah keinginan kembali bukan mengembalikan diri tetapi kembali pada jati diri. Dengan begitu kita semua akan merasakan kalau kita merupakan pemilik negeri ini. Yang akan melakukan perubahan adalah bangsa ini sendiri, tidak mungkin bangsa lain mau melakukannya. Maka beranjak dari hal tersebut, mengapa Indonesia butuh generasi unggulan demi masa depan bangsa dan anak cucu kita kelak? Dari titik ini saya merasa betapa berbeda wajah Indonesia dulu dan sekarang setidaknya apabila kita menjadi agent of change, anak cucu kita akan mempunyai bekal kedepannya untuk selalu menjaga amanah bangsa seperti yang telah dilakukan para pendahulu kita. Apabila dimulai dari kita saja tidak melakukan sebuah usaha demi bangsa, bagaimana anak cucu kita nanti akan meneruskan usaha kita menjaga amanah? Serta bagaimana menjaga amanah itu? Selain berawal menjadi pribadi unggulan yang harapannya akan membuat bangsa ini jaya lagi seperti nusantara dengan zaman yang kita bawa sekarang ini. Bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi karena mau bagaimanapun kita ini bangsa besar yang mempunyai dasar negara yaitu Pancasila dan bersatu dalam kesatuan Bhineka Tunggal Ika. 
 

Saturday, June 3, 2017

Contoh Essay Beasiswa unggulan "AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA "

AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA

Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas wilayah perairan hampir 70 persen dari luas keseluruhan Indonesia. Dengan luasnya wilayah perairan Indonesia, membuat negeri yang dijuluki Jamrud katulistiwa ini memiliki potensi kekayaan yang begitu melimpah. Bermacam-macam jenis flora dan fauna air di Indonesia membuat negeri ini semakin kaya. Kekayaan biota laut Indonesia sangat berpotensi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia ditambah lagi dengan sumberdaya kelautan yang dimiliki Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan, ibarat raksasa yang masih tidur (sleeping Giant) potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia harus mampu di eksplorasi secara bijak untuk kesejahteraan rakyat.

 Indonesia merdeka sudah 70 tahun lamanya tapi potensi Sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang melimpah belum mampu menjadi leading sector penguat ekonomi Nasional, dan belum mampu menjadi jaminan peningkatan kesejahteraan nelayan sebagai pelaku utama sektor kelautan dan perikanan serta masyarakat pada umumnya. Upaya pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara implisit menjadi porto folio dimulai pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Gus dur) hingga saat ini Pemerintahan di pegang oleh Presiden Jokowi dengan Kabinet kerjanya sektor kelautan dan perikanan atau sektor maritim menjadi haluan pembangunan nasional hingga munculah jargon pemerintahan sekarang adalah menjadikan indonesia sebagai Poros Maritim Dunia ( PMD ), upaya – upaya tersebut kedepan sudah seharusnya mampu mewujudkan cita – cita nasional yaitu mensejahterakan rakyat secara keseluruhan.
 Saya sebagai pemuda indonesia, yang sedang mendalami ilmu kelautan merasa dunia kelautan indonesia dapat diperbaiki menjadi lebih baik, yang mana sektor kelautan indonesia belum memaksimalkan potensi dari sumber daya alam yang ada, yang kita ketahui bahwa nelayan indonesia masih belum dapat memaksimalkan hasil tangkapnya karena beberapa faktor,yaitu:
1. Tidak memadainya, peralatan tangkap sehingga tidak mampu bersaing dengan nelayan asing yang memakai peralatan tangkap lebih modern. 2. Sumberdaya manusia, yang memiliki kemampuan pemanfaatan Iptek dan pemahaman tentang inovasi yang rendah.
3. Perhatian pemerintah, dalam bagaimana pemanfaatan hasil tangkap baik dan berkualitas serta membuat industri perikanan.
Tidak memadainya peralatan tangkap, pun berimbas terhadap kelangsungan dan pencaharian nelayan indonesia, dikarenakan peralatan tangkap yang digunakan nelayan indonesia pada umumnya masih sederhana dan tradisional. Untuk dapat mempermudah dan menjaga kualitas tangkapan dalam berlangsungnya penangkapan. Pemerintah dan pemuda indonesia  harus bisa membuat suatu terobosan baru  dan alat yang dapat memudahkan nelayan indonesia dalam proses penangkapan ikan yang ada di laut indonesia. Semua ini berdampak terhadap kemampuan pemaanfaatan dan inovasi dalam Iptek yang pun belum maksimal di bidang kelautan, yang nantinya bisa mendorong kemajuan sektor kelautan indonesia.

Selanjutnya, kita harus bisa membuat nelayan indonesia dapat menggunakan pemanfaatan teknologi yang sudah ada. Sekaligus melakukan pembinaan terhadap nelayan-nelayan yang belum mengerti dan masih menggunakan alat tradisional, beganti menjadi mengerti terdahap alat dan teknologi baru yang dibuat khususnya untuk membantu dalam penangkapan hasil tangkap di laut indonesia. Membuat organisasi untuk terciptanya hubungan kerja atau mitra kerja pun sangat penting karena dapat membantu dan mempermudah nelayan-nelayan indonesia dalam memperjual belikan hasil tangkap dengan harga yang sebanding dengan harga pasarannya, karena selama ini banyak nelayan-nelayan indonesia tradisonal hanya terpaku dan menjual hasil tangkapannya ke tengkulak yang dimana nelayan akan menjual terhadapnya dengan harga yang murah, tetapi nanti akan dijual kemasyarakat dengan harga dua atau tiga kali lipat dari harga biasanya.

Menurut saya, pada pokok pembahasan pertama dapat diselesaikan dengan cara pengadaan penelitian dan riset terdahap teknologi yang mendung penangkapan nelayan indonesia, yang dimana peralatan dan alat yang ada masih sederhana dan minim. Nah, dengan adanya penelitian dan riset saya dan pemuda generasi unggul kebanggan bangsa indonesia lainnya akan membuka terciptanya alat-alat yang dapat membantu terhadap pelaksanaan nelayan indonesia dalam penangkapan. Seperti contoh: GPS atau radar pendeteksi adanya kelimpahan ikan sesuai dengan tempat dan musimnya. Jadi, tidak lagi nelayan indonesia terpaku terhadap insting yang diajarkan nenek moyang dulu melainkan mengunakan riset dan
data yang akurat, dan mengembangkan alat pancing yang sederhana menjadi lebih modern lagi agar mempermudah dalam proses penangkapan.

Selanjutnya, pada pokok pembahasan yang kedua dengan cara saya akan melakukan dan meminta membuat program terhadap himpunan mahasiswa dibidang kelautan dan perikanan yang berada di Universitas Jenderal Soedirman dalam rangka membuat penyuluhan atau pengarahan bagaimana cara menangkap yang ramah lingkungan dan cara penggunaan dan pengembangan alat yang lebih modern terhadap nelayan yang ada dipesisir indonesia, karena nelayan indonesia yang dulunya hanya tamat SMA saja dan bahkan banyak yang dulunya tidak bersekolah disebabkan dahulu orangtuanya yang dulu nelayan juga tidak mampu untuk menyekolahkan anak anaknya.

Pada pokok pembahasan yang terakhir adalah tugas dari pemerintahan, karena disini pun peran pemerintan sangat dibutuhkan terhadap tumbuh kembangnya kemajuan sektor kelautan Indonesia dengan cara yaitu saya akan ikut dalam program kerja lembaga lembaga yang dibawa kementrian kelautan dan perikanan Republik Indonesia yang melibatkan pemuda pemuda indonesia, serta ikut terlibat dalam membangun industri perikanan yang kuat dan berskala besar dengan ikut terlibatkan industri termasuk di dalamnya pembentukan kluster industri pasca panen ikan, klaster industri proses serta klaster industri sarana prasarana.

Saya juga percaya dengan kesadaran diri pemuda pemuda indonesia khususnya yang tinggal dipesisir pantai indonesia yang mau ikut memajukan perekonomian yang berada ditempat tinggal mereka, karena dengan kesadaran diri dari pemuda dibantu dengan pemerintahan akan menciptakan kemajuan di sektor kelautan dan perikanan indonesia dan khususnya pemuda yang berada di perkotaan juga bisa ikut membantu dengan cara melakukan gerakan makan ikan atau hasil tangkap laut indonesia, dengan begitu perekonomian indonesia akan maju dan merata khususnya di daerah pesisir pantai karena hasil tangkap mereka akan terjual habis dan nelayan tersebut bisa mengoptimalkan hasil tangkapannya untuk keluarga mereka serta pemuda yang mempunyai kelebihan dibidang IT bisa membuatkan aplikasi online terhadap nelayan indonesia dengan begitu transaksi dalam penjualan hasil tangkapan akan cepat dan terarah karena tidak terlibat orang ketiga yang bisanya membagi keuntungan dari hasil penjualan dengan begini nelayan indonesia akan sejaterah dan sektor kelautan dan perikanan indonesia akan maju.

Oleh karena itu, pemasalahan ini tidak dilimpahkan atau tanggung jawab dari pemerintahan saja, melainkan kita sebagai pemuda indonesia seharusnya ikut andil peran terhadap perkembangan dan kemajuan sektor kelautan dan perikanan indonesia. sehingga dalam memanfaatkan potensi laut perlu membangun kebersamaan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar institusi, industri, masyarakat serta perguruan tinggi. Dengan kebersamaan yang harmonis ini kita akan bisa membangun kelautan kita serta memanfaatkan kekayaan itu untuk pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa.
Jika kita mampu melakukan kolaborasi dengan berpijak kepada tugas dan fungsi masingmasing komponen, niscaya potensi yang melimpah bisa dimanfaatkan dengan baik, karena itu kalau hari ini hanya segelintir pemuda yang mau hidup sebagai nelayan, maka kedepan nelayan generasi muda akan segera melaut. Laut akan menjadi tumpuan hidup bagi generasi muda, sehingga akan menjadi faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi di negara ini.
Inilah makna dari sebuah kedaulatan politik, kemandirian ekonomi serta kepribadian dalam berbudaya membangun masyarakat nelayan yang profesional, mengakibatkan industri perikanan tangkap menjadi produktif, selanjutnya sektor perikanan menjadi tumpuan harapan terhadap tumbuhnya kegiatan ekonomi dan pasar.

Wednesday, May 17, 2017

Pengertian Kepemimpinan

Pendahuluan
1.       Pengertian Kepemimpinan
Bebagai pendapat dan definisi kepemimpinan muncul, sesuai dengan dari segi apa orang memandang segi kepemimpinan tersebut. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai sifat-sifat, perilaku pribadi, pengaruh terhadap orang lain, pola-pola interaksi, hubungan kerja sama antar peran, kedudukan dari suatu jabatan administrative, dan presepsi lain-lain tentang legitimasi pengaruh (Wahjosumijo, 1999). Menurut Richad Hull (1999:135), Kepemipinan adalah kemapuan mempengaruhi pendapat, sikap dan perilaku orang lain.
Kepemimpinan seseorang berperan berbagai pengerak dalam proses kerja sama antara manusia dalam organisasi termasuk sekolah. Untuk lebih jelas di bawah ini akan diuraikan mengenai pengertian tentang kepemimpinan. Menurut Paul Heresay dan Keneth H. Blanchard yand dikutip oleh Pandji Anoragan dalam bukunya Perilaku Keorganisasian, pemimpin adalah orang yang dapat mempengaruhi kegiatan individu atau kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu “(Pandji Anoraga, 1995:186). Menurut Martin J. Gannon, sebagaimana dikutip oleh Pandji Anoraga, pemimpin adalah seorang atasan yang mempengaruhi perilaku bawahannya” Sedangkan menurut Kartini Kartono (1998:84), pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian saran-saran tertentu.”
Dari definisi di atas jelas bahwa, seorang pemimpin adalah orang yang memiliki posisi tertentu dalam hirarki organisasi. Ia harus membuat perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan serta keputusan efektif. Pemimpin selalu melibatkan orang lain, Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dimana ada pemimpin maka disana ada pengikut yang harus dapat mempengaruhi bawahannya untuk mencapai tujuan. Jadi kepemimpinan itu akan terjadi dalam situasi tertentu seseorang mempengaruhi perilaku orang lain. Kepemimpinan seseorang berperan sebagai penggerak dalam proses kerja sama antar manusia dalam organisasi termasuk sekolah. Berdasarkan pemikiran ini, maka harus dibedakan antara kepemimpinan dan manajemen. R.D. Agarwal sebagaimana dikutip Pandji Anoraga (1995:186)mengatakan bahwa kepemimpinan adalah “seni mempengaruhi orang lain untuk mengarahkan kemauan mereka”. Kemampuan dan usaha untuk mencapai tujuan pemimpin. Kepemimpinan menurut Hall digambarkan seperti suatu pemecahan yang sangat mudah terhadap gejala masalah dalam berorganisasi. Dengan kata lain tujuan kepemimpinan adalah mempengaruhi organisasi lain, dalam hal ini karyawan atau bawahan untuk mencapai misi perusahaan atau organisasi.
Kemampauan untuk mempengaruhi orang lain merupakan inti dari kepemimpinan sedang untuk mempengaruhi orang lain, pemimpin perlu mengetahui beberapa strategi antara lain : (a) Menggunakan fakta dan data untuk mengemukakan dan alasan yang logis, (b) Besikap bersahabat dan mendukung upaya yang ada dalam perusahaan, (c) Memobilisasi atau mengaktifkan orng lain untuk melaksanakan pekerjaan, (d) melakukan negosiasi, (e) Menggunakan pendekatan langsung dan kalau terpaksa menggunakan kedudukan lebih tinggi dalam organisasi, dan (f) memberikan sanksi dan hukuman terhadap perilaku yang menyimpang. Sehubungan dengan yang telah diuraikan di atas jelas bahwa, kemampuan meminpin dan ketaatan pada pemimpin lebih banyak didasarkan pada gaya kepemimpinan yang ditunjukkan kepada pemimpin itu sendiri.
Agar tidak terdapat kesalahpahaman dalam membicarakan tentang kepemimpinan, maka tidak dapat dilepas dari perilaku dan gaya kepemimpinan, ini merupakan suplemen untuk melihat hakikat kepemimpinan itu sendiri; dimana dalam penelitian ini akan mengulas tentang kepemimpinan kepala sekolah. Dengan mengetahui perilaku dan gaya kepemimpinan kepala sekolah. Dengan mengetahui perilaku dan gaya kepemimpinan kepala sekolah akan dapat diuraikan tentang hakikat kepemimpinan kepala sekolah. Pada dasarnya para pemimpin menerapkan “pertama, otokratis (otoriter) adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentuakan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan diputuskan oleh pemimpin semata-mata. Atau dengan kata lain pemimpin-pemimpin yang menganggap dirinya sebagai satu-satunya pemberi perintah dan mengharuskan orang lain mematuhinya. Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa, ciri kepemimpinan gaya otoriter tersebut adalah memberikan instruksi secara pasti, menuntut kerelaan, menekan pelaksanaan tugas, melakukan pengawasan tertutup, bawahan tidak dapat mempengaruhi keputusan pemimpin, bawahan tidak memberikan saran.

Pembahasan
Gaya Kepemimpinan Transformational Leadership
Seseorang dengan gaya kepemimpinan ini adalah seorang pemimpin nyata yang menginspirasi timnya secara konstan dengan visi masa depan bersama. Mereka tidak serta merta memimpin di depan, karena mereka cenderung mendelegasikan kewajiban pada tim. Walaupun antusiasme mereka seringkali menular, mereka umumnya butuh dukungan dari “orang-orang detil”. Di banyak organisasi, baik kepemimpinan transaksional maupun transformasional sama-sama dibutuhkan. Pemimpin transaksional memastikan pemimpin dan manajer bahwa pekerjaan rutin dikerjakan dengan handal, sedangkan pemimpin transformasional mencari inisiatif bernilai tambah. Gaya kepemimpinan transformasional adalah gaya kepemimpinan dominant yang diajarkan dalam :program kepemimpinan ”Bagaimana Memimpin: Menemukan Pemimpin dalam Diri Anda.” , walaupun kami juga merekomendasikan untuk menggunakan gaya kepemimpinan yang lain berdasarkan tuntutan situasi.
Gaya Kepemimpinan Kepemimpinan Transaksional
Gaya kepemimpinan ini dimulai dari pemikiran bahwa anggota tim setuju untuk mengikuti pemimpin mereka dengan total ketika mereka melakukan pekerjaan: transaksinya umumnya adalah perusahaan memberikan imbalan pada anggota tim atas upaya dan ketaatan mereka. Anda memiliki hak untuk “menghukum” anggota tim bila pekerjaan mereka tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Anggota tim hanya bisa sedikit memperbaiki kepuasan kerja dibawah kepemimpinan transaksional. Pemimpin dapat memberikan anggota tim beberapa kendali atas pendapatan/imbalan mereka dengan menggunakan insentif yang mendorong standar lebih tinggi yang mendorong standar yang lebih tinggi atau produktifitas yang lebih besar. Alternatifnya seorang pemimpin transaksional bisa mempraktekkan “manajemen berdasarkan pengecualian.” Di mana ketimbang memberi imbalan atas pekerjaan yang dilakukan lebih baik, ia bisa melakukan langkah perbaikan jika standar yang diminta tidak dipenuhi. Kepemimpinan transaksional sebenarnya adalah cara mengelola gaya kepemimpinan yang sebenarnya ketika fokusnya adalah pada tugas jangka pendek. Kepemimpinan ini memiliki keterbatasan serius bagi pekerjaan yang berbasis pengetahuan atau kreatif, tetapi tetap merupakan gaya yang biasa dalam banyak perusahaan.
Gaya Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas. Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu:
Ø  Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untukmengh asilkan“guidance, encouragement, and motivation.”
Ø  Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat "relate skillfully" dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
Ø  Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
Ø  Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan "ceruk" untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.
Kepemimpinan visioner, adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara
memberi arahan dan makna pada kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas (Diana Kartanegara, 2003). Kepemimpinan Visioner memerlukan kompetensi tertentu. Pemimipin visioner setidaknya harus memiliki empat kompetensi kunci sebagaimana dikemukakan oleh Burt Nanus (1992), yaitu:
Ø  Seorang pemimpin visioner harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan manajer dan karyawan lainnya dalam organisasi. Hal ini membutuhkan pemimpin untuk menghasilkan “guidance, encouragement, and motivation.”
Ø  Seorang pemimpin visioner harus memahami lingkungan luar dan memiliki kemampuan bereaksi secara tepat atas segala ancaman dan peluang. Ini termasuk, yang plaing penting, dapat “relate skillfully” dengan orang-orang kunci di luar organisasi, namun memainkan peran penting terhadap organisasi (investor, dan pelanggan).
Ø  Seorang pemimpin harus memegang peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi praktek organisasi, prosedur, produk dan jasa. Seorang pemimpin dalam hal ini harus terlibat dalam organisasi untuk menghasilkan dan mempertahankan kesempurnaan pelayanan, sejalan dengan mempersiapkan dan memandu jalan organisasi ke masa depan (successfully achieved vision).
Ø  Seorang pemimpin visioner harus memiliki atau mengembangkan “ceruk” untuk mengantisipasi masa depan. Ceruk ini merupakan ssebuah bentuk imajinatif, yang berdasarkan atas kemampuan data untuk mengakses kebutuhan masa depan konsumen, teknologi, dan lain sebagainya. Ini termasuk kemampuan untuk mengatur sumber daya organisasi guna memperiapkan diri menghadapi kemunculan kebutuhan dan perubahan ini.
Barbara Brown mengajukan 10 kompetensi yang harus dimiliki oleh pemimpin visioner, yaitu:
*      Visualizing. Pemimpin visioner mempunyai gambaran yang jelas tentang apa yang hendak dicapai dan mempunyai gambaran yang jelas kapan hal itu akan dapat dicapai.
*      Futuristic Thinking. Pemimpin visioner tidak hanya memikirkan di mana posisi bisnis pada saat ini, tetapi lebih memikirkan di mana posisi yang diinginkan pada masa yang akan datang.
*      Showing Foresight. Pemimpin visioner adalah perencana yang dapat memperkirakan masa depan. Dalam membuat rencana tidak hanya mempertimbangkan apa yang ingin dilakukan, tetapi mempertimbangkan teknologi, prosedur, organisasi dan faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi rencana.
*      Proactive Planning. Pemimpin visioner menetapkan sasaran dan strategi yang spesifik untuk mencapai sasaran tersebut. Pemimpin visioner mampu mengantisipasi atau mempertimbangkan rintangan potensial dan mengembangkan rencana darurat untuk menanggulangi rintangan itu
*      Creative Thinking. Dalam menghadapi tantangan pemimpin visioner berusaha mencari alternatif jalan keluar yang baru dengan memperhatikan isu, peluang dan masalah. Pemimpin visioner akan berkata “If it ain’t broke, BREAK IT!”.
*      Taking Risks.  Pemimpin visioner berani mengambil resiko, dan menganggap kegagalan sebagai peluang bukan kemunduran.
*      Process alignment. Pemimpin visioner mengetahui bagaimana cara menghubungkan sasaran dirinya dengan sasaran organisasi. Ia dapat dengan segera menselaraskan tugas dan pekerjaan setiap departemen pada seluruh organisasi.
*      Coalition building. Pemimpin visioner menyadari bahwa dalam rangka mencapai sasara dirinya, dia harus menciptakan hubungan yang harmonis baik ke dalam maupun ke luar organisasi. Dia aktif mencari peluang untuk bekerjasama dengan berbagai macam individu, departemen dan  golongan tertentu.
*      Continuous Learning. Pemimpin visioner harus mampu dengan teratur mengambil bagian dalam pelatihan dan berbagai jenis pengembanganlainnya, baik di dalam maupun di luar organisasi. Pemimpin visioner mampu menguji setiap interaksi, negatif atau positif, sehingga mampu mempelajari situasi. Pemimpin visioner mampu mengejar peluang untuk bekerjasama  dan mengambil bagian dalam proyek yang dapat memperluas pengetahuan, memberikan tantangan berpikir dan mengembangkan imajinasi.
*      Embracing Change. Pemimpin visioner mengetahui bahwa perubahan adalah suatu bagian yang penting bagi pertumbuhan dan pengembangan. Ketika ditemukan perubahan yang tidak diinginkan atau  tidak diantisipasi, pemimpin visioner dengan aktif menyelidiki jalan yang dapat memberikan manfaat pada perubahan tersebut.
Burt Nanus (1992),  mengungkapkan ada empat peran yang harus dimainkan oleh pemimpin visioner dalam melaksanakan  kepemimpinannya, yaitu:
  1. Peran penentu arah (direction setter). Peran ini merupakan peran di mana  seorang pemimpin menyajikan suatu visi, meyakinkan gambaran atau target untuk suatu organisasi, guna diraih pada masa depan, dan melibatkan orang-orang dari “get-go.” Hal ini bagi para ahli dalam studi dan praktek kepemimpinan merupakan esensi dari kepemimpinan. Sebagai penentu arah, seorang pemimpin menyampaikan visi, mengkomunikasikannya, memotivasi pekerja dan rekan, serta meyakinkan orang bahwa apa yang dilakukan merupakan hal yang benar, dan mendukung partisipasi pada seluruh tingkat dan pada seluruh tahap usaha menuju masa depan.
  2. Agen perubahan (agent of change). Agen perubahan merupakan peran penting kedua dari seorang pemimpin visioner. Dalam konteks perubahan, lingkungan eksternal adalah pusat. Ekonomi, sosial, teknologi, dan perubahan politis terjadi secara terus-menerus, beberapa berlangsung secara dramatis dan yang lainnya berlangsung dengan perlahan. Tentu saja, kebutuhan pelanggan dan pilihan berubah sebagaimana halnya perubahan keinginan para stakeholders. Para pemimpin yang efektif harus secara konstan menyesuaikan terhadap perubahan ini dan berpikir ke depan tentang perubahan potensial dan yang dapat dirubah. Hal ini menjamin bahwa pemimpin disediakan untuk seluruh situasi atau peristiwa-peristiwa yang dapat mengancam kesuksesan organisasi saat ini, dan yang paling penting masa depan. Akhirnya, fleksibilitas dan resiko yang dihitung pengambilan adalah juga penting lingkungan yang berubah.
  3. Juru bicara (spokesperson). Memperoleh “pesan” ke luar, dan juga berbicara, boleh dikatakan merupakan suatu bagian penting dari memimpikan masa depan suatu organisasi. Seorang pemimpin efektif adalah juga seseorang yang mengetahui dan menghargai segala bentuk komunikasi tersedia, guna menjelaskan dan membangun dukungan untuk suatu visi masa depan. Pemimpin, sebagai juru bicara untuk visi, harus mengkomunikasikan suatu pesan yang mengikat semua orang agar melibatkan diri dan menyentuh visi organisasi-secara internal dan secara eksternal. Visi yang disampaikan harus “bermanfaat, menarik, dan menumbulkan kegairahan tentang masa depan organisasi.”
  4. Pelatih (coach). Pemimpin visioner yang efektif harus menjadi pelatih yang baik. Dengan ini berarti bahwa seorang pemimpin harus menggunakan kerjasama kelompok untuk mencapai visi yang dinyatakan. Seorang pemimpin mengoptimalkan kemampuan seluruh “pemain” untuk bekerja sama, mengkoordinir aktivitas atau usaha mereka, ke arah “pencapaian kemenangan,” atau menuju pencapaian suatu visi organisasi. Pemimpin, sebagai pelatih, menjaga pekerja untuk memusatkan pada realisasi visi dengan pengarahan, memberi harapan, dan membangun kepercayaan di antara pemain yang penting bagi organisasi dan visinya untuk masa depan. Dalam beberapa kasus, hal tersebut dapat dibantah bahwa pemimpin sebagai pelatih,  lebih tepat untuk ditunjuk  sebagai “player-coach.”
Tipe Kepemimpinan Kharismatis
Tipe kepemimpinan karismatis memiliki kekuatan energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power) dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang diperolehnya sebagai karunia Yang Maha Kuasa. Kepemimpinan yang kharismatik memiliki inspirasi, keberanian, dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
 Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik
Kepemimpinan paternalistik lebih diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri yang perlu dikembangkan, (2) mereka bersikap terlalu melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar. Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
Tipe Kepemimpinan Militeristik
Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)
Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

Tipe Kepemimpinan Laissez Faire
Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.
Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.
Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.
Tipe Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan demokratis menghargai potensi setiap individu, mau mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masing-masing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.
Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat di lingkungan masyarakat yang bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama masuarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggiota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat. Biasanya tiokoh-toko adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat mengembangkan sikap kebersamaan.
Tipe pemimpin otokratis
Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak. Ciri-ciri pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
v  Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
v  Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
v  Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
v  Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap dialah yang paling benar.
v  Selalu bergantung pada kekuasaan formal.
v  Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang mengandung unsur paksaan dan ancaman.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe mimpinan otokratis tersebut di atas dapat diketahui bahwa tipe ini tidak menghargai hak-hak dari manusia, karena tipe ini tidak dapat dipakai dalam organisasi modern.



Tipe kepemimpinan militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
ü  Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai tujuan digunakan sebagai alat utama.
ü  Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
ü  Sonang kepada formalitas yang berlebihan.
ü  Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan.
ü  Tidak mau menerima kritik dari bawahan.
ü  Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa ripe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.
Tipe pemimpin paternalistis
Tipe kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
a.       Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b.      Bersikap terlalu melindungi bawahan.
c.       Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan. Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d.      Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
e.       Sering menganggap dirinya maha tau.
                                                     Kesimpulan
Kepemimpinan merupakan proses yang harus ada dan perlu diadakan dalam kehidupan manusia selaku makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup bermasyarakat sesuai kodratnya bila mereka melepaskan diri dari ketergantungannya pada orang lain. Hidup bermasyarakat memerlukan pemimpin dan kepemimpinan. Kepemimpinan dapat menentukan arah atau tujuan yang dikehendaki, dan dengan cara bagaimana arah atau tujuan tersebut dapat dicapai. Kepemimpinan adalah kemampuan berupa ketrampilan, skill (kecakapan), performa, dan pengalaman manajerial dan administrasi yang dimiliki seorang pemimpin dalam satu organisasi untuk mempengaruhi orang-orang agar dapat bekerjasama secara sukarela dalam mencapai tujuan tertentu dalam organisasi yang dipimpinnya.
Kepemimpinan Transaksional dapat diartikan sebagai cara yang digunakan seorang pemimpin dalam menggerakkan anggotanya dengan menawarkan imbalan/akibat terhadap setiap kontribusi yang diberikan oleh anggota kepada organisasi. Kepemimpinan Transformasional adalah kepemimpinan yang membawa organisasi pada sebuah tujuan baru yang lebih besar dan belum pernah dicapai sebelumnya dengan memberikan kekuatan mental dan keyakinan kepada para anggota agar mereka bergerak secara sungguh-sungguh menuju tujuan bersama tersebut dengan mengesampingkan kepentingan/keadaan personalnya.
Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin untuk menciptakan dan mengartikulasikan suatu visi yang realistik, dapat dipercaya, atraktif tentang masa depan bagi suatu organisasi atau unit organisasional yang terus bertumbuh dan meningkat sampai saat ini (Robbins;1994). Pemimpin mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini didasari oleh legitimasi secara formal atau non formal yang melekat pada diri pemimpin.




DAFTARPUSTAKA

Ø  Danim,Prof.Dr.Sudarwan.VisiBaruManagemenSekolah.2006.PTBumiAksara:Jakarta.

Ø  Usman,M.pd,Prof.Dr.Husaini.Manajemen.2006.BumiAksara:Jakarta

Ø  Sardjuli,M.Pd,Drs.H.HandoutLeadership.2010.pertemuanke11

Ø  http://doktorwirawan.blogspot.com/2008/07/teori-kepemimpinan-transaksional.html